Kumpulan Sejarah Biografi Terlengkap

Informasi Kumpulan sejarah biografi terlengkap, pengertian sejarah, apa itu sejarah, sejarah adalah.

LightBlog
Responsive Ads Here

Friday, November 10, 2017

Sejarah Biografi : Biografi dan Profil Puspo Wardoyo - Kisah Sukses Pemilik Ayam Bakar Wong Solo

 Kisah Sukses Pemilik Ayam Bakar Wong Solo Sejarah Biografi :  Biografi dan Profil Puspo Wardoyo - Kisah Sukses Pemilik Ayam Bakar Wong Solo
Biografiku.com - Rumah makan Ayam Bakar Wong Solo ialah salah satu dari sekian banyak rumah makan sukses berbagi usahanya di Indonesia. Ayam Bakar Wong Solo dikenal memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh Indonesia sampai ke Malaysia.

Pendiri sekaligus pemilik dari rumah makan Ayam Bakar Wong Solo ialah Puspo Wardoyo. Pria kelahiran 30 November 1967 di Solo ini sudah menekuni bisnis ayam bakar semenjak tahun 1986. Ia lahir dari keluarga yang sederhana dan memiliki 7 orang saudara.

Orang bau tanah Puspo berprofesi sebagai pedagang daging ayam dan juga memiliki warung ayam yang berada di akrab kampus UNS (Universitas Sebelas Maret) Solo. Meskipun begitu, orang tuanya bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang SMA, empat diantaranya termasuk Puspo Wardoyo tamat di perguruan tinggi tinggi.

Puspo memulai pendidikannya di SDN Kenangasam Solo, setelah itu ia kemudian melanjutkan sekolahnya di  SMP Islam Batik dan masuk di  SMA Negeri 4 Solo. Tamat SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Sebelas Maret Solo.

Sejak kecil, Puspo Wardoyo sudah terbiasa membantu orang tuanya untuk berjualan daging ayam. Pagi-pagi sekali selepas shalat subuh, ia mulai membersihkan ayam untuk dijual dan berhenti ketika waktu sekolah sudah masuk sehingga praktis ia tidak memiliki banyak waktu untuk bermain.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di UNS Solo, Puspo Wardoyo diterima sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dengan jabatan sebagai guru pendidikan seni di SMA Negeri 1 Blabak Mutilan. Awalnya ia sangat senang karena jaminan hidup sebagai pegawai.

Namun lama kelamaan setelah mengabdi selama tiga tahun sebagai guru, ia kemudian mulai bosan dan tidak bernafsu lagi menjadi guru. Secara mendadak, ia memutuskan untuk berhenti menjadi PNS dan pulang kampung ke Solo dan banting setir menjadi pedagang ayam bakar di seputar pasar tradisional Kleco, Solo pada tahun 1986.

Banyak pihak yang menyayangkan keputusan dari Puspo Wardoyo ini, namun bagi Puspo ini tekadnya sudah bulat. Usaha ayam bakarnya awalnya berjalan datar. Tidak banyak pembeli yang datang ke warungnya. Masa itu merupakan masa yang sulit bagi Puspo Wardoyo.

Tidak lama kemudian, Puspo kemudian bertemu dengan perantau yang gres pulang dari Medan, Perantau tersebut yang juga berprofesi sebagai pedagang makanan bercerita bahwa di Medan Dagangannya dengan cepat bisa terjual habis apalagi peluang bisnis ayam bakar disana masih sangat besar.

Tergiur angin surga, Puspo wardoyo kemudian menyerahkan usaha ayam bakarnya di Solo kepada temannya Ia kemudian berangkat ke Medan. Di Sumatera Utara, ia terlebih dahulu menjadi guru sekolah dari tahun 1989 sampai 1991 di kawasan Bagan Siapi-api demi mengumpulkan modal untuk usaha.

Namun disitulah ia bertemu dengan Rini Purwati yang kemudian menjadi istrinya. Modal sudah terkumpul, ia bersama dengan istrinya balasannya pindah ke kota Medan. Disana ia mengontrak rumah dan membeli motor, sisa tabungannya sekitar 700.000 rupiah ia pakai untuk membuka usaha ayam bakar di Jl. SMA 2 Padang Golf Polonia, Medan dengan nama Ayam Bakar Wong Solo.
 Kisah Sukses Pemilik Ayam Bakar Wong Solo Sejarah Biografi :  Biografi dan Profil Puspo Wardoyo - Kisah Sukses Pemilik Ayam Bakar Wong Solo
Menurut Puspo, usaha ayam bakar merupakan wasiat dari ayahnya sebelum meninggal. Lama kelamaan, warung ayam bakar milik Puspo Wardoyo mulai berkembang. Dalam sehari ia bisa menjual 3-4 ekor ayam. Ini dilakukannya selama satu tahun tanpa derma Istrinya alasannya ialah Istrinya diterima bekerja sebagai Dosen di Politeknik UNS Medan.

Istrinya yang seorang dosen dan Puspo yang hanya pedagang ayam bakar terkadang membuat pihak keluarga agak aib sehingga terkadang membujuk Puspo supaya kembali menjadi guru. Namun dogma Puspo akan usahanya sangat kuat.

Pada tahun 1992, ia sudah memiliki dua orang karyawan di warung ayam bakarnya. Suatu hari, salah seorang karyawannya mengeluh kepada Puspo dan istrinya ketika rumah keluarganya akan disita oleh rentenir karena hutangnya. Puspo bersama istrinya balasannya merelakan tabungannya sebesar 800 ribu untuk melunasi hutang tersebut.

Kebaikan akan berbalas dengan kebaikan juga. Itulah yang sedang dialami oleh Puspo Wardoyo. Tak lama setelah itu, ia di datangi oleh seorang wartawan lokal Harian Waspada. Ternyata wartawan tersebut merupakan sahabat dari suami karyawan yang ditolong oleh Puspo. Setelahnya gosip mengenai profil Puspo diangkat ke surat kabar dengan judul Puspo Wardoyo, Sarjana Membuka Ayam Bakar Wong Solo di Medan.

Artikel gosip tersebut ternyata berimbas pada penjualan ayam bakar milik Puspo Wardoyo. Besoknya, dagangan ayam bakarnya laku 100 potong ayam. Pendapatannya terus meningkat dari waktu ke waktu sehingga pada waktu itu ia sanggup menghasilkan 350 ribu rupiah dalam sehari. Selanjutnya ia mulai menyisihkan 10% keuntungannya di bidang sosial.

 Kisah Sukses Pemilik Ayam Bakar Wong Solo Sejarah Biografi :  Biografi dan Profil Puspo Wardoyo - Kisah Sukses Pemilik Ayam Bakar Wong Solo
Usaha ayam bakarnya terus berkembang di Medan, dari warung kecil sampai menjadi restoran. karyawannya juga semakin bertambah. Pada tahun 1996, Puspo Wardoyo menikah lagi dengan karyawatinya yang berjulukan Supiyati.

Ia menikah tanpa diketahui oleh istri pertamanya karena belum siap untuk dimadu. Walaupun pada balasannya istrinya kemudian mendapatkan Puspo kawin lagi.

Setelah Istri keduanya, Supiyati melahirkan anak pertama mereka, Puspo Wardoyo kemudian kawin lagi dengan karyawatinya yang berjulukan Annisa Nasution. Meskipun ijab kabul ini ditentang oleh orang bau tanah Annisa namun istri pertamanya yaitu Rini Purwati membantu Puspo Wardoyo ketika melamar Annisa.

'Banyak istri banyak rezeki', mungkin inilah yang dipercaya oleh Puspo Wardoyo. Pada tahun 1999, restoran ayam bakarnya sudah memiliki tiga cabang. Tak lama kemudian ia kembali menikah dengan Intan Ratih atas pilihan istri keduanya.

Dari pernikahannya dengan empat istrinya, Puspo wardoyo memiliki 15 orang anak. Hingga tahun 2006, restoran ayam bakar Wong Solo miliknya berkembang pesat menjadi 26 buah restoran yang tersebar di banyak sekali kota di Indonesia.

Puspo Wardoyo sempat membuat heboh dengan berani merogoh koceknya dengan membiayai 'Poligami Award' sampai 2 milyar rupiah. Langkah Puspo itu membuat namanya meroket melebihi popularitas Ayam Bakar Wong Solo miliknya. Banyak pihak terutama kaum wanita yang menentang Puspo Wardoyo sampai istri presiden kala itu Shinta Wahid yang kala itu memboikot Warung Ayam Bakar milik Puspo Wardoyo.

Namun itulah Puspo Wardoyo, mungkin baginya pers, gosip serta kontroversi ialah iklan yang murah berkaca pada pengalamannya sebelumnya. Meskipun banyak yang menduga Ayam bakar Wong Solo milik Puspo wardoyo gulung tikar namun sampai ketika ini restorannya masih terus beroperasi.
 Kisah Sukses Pemilik Ayam Bakar Wong Solo Sejarah Biografi :  Biografi dan Profil Puspo Wardoyo - Kisah Sukses Pemilik Ayam Bakar Wong Solo
Hingga kini Ayam Bakar Wong Solo sudah memiliki puluhan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan di Malaysia yang kini berjumlah 7 outlet. Ayam Bakar Wong Solo pun sudah menjelma francise dengan ribuan karyawan di bawah kendali Wong Solo Group. Puspo Wardoyo pun dikenal sebagai pencetus waralaba ayam bakar di Indonesia dan pemilik francise tertua di Indonesia yaitu Ayam Bakar Wong Solo.

No comments:

Post a Comment