Kumpulan Sejarah Biografi Terlengkap

Informasi Kumpulan sejarah biografi terlengkap, pengertian sejarah, apa itu sejarah, sejarah adalah.

LightBlog
Responsive Ads Here

Saturday, March 3, 2018

Profil Ustadz Firanda Andirja - Penceramah Tetap Masjid Nabawi Asal Indonesia

Biodata Ustadz Firanda Andirja
  • Lahir: 28 Oktober 1979, Surabaya
  • Kebangsaan: Indonesia
  • Suku: Jawa
  • Pendidikan: Taman Kanak-kanak Pertiwi, SD Inpres 17 Sorong, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sorong, SMU Negeri 1 Sorong, Fakultas Teknik Universita Gadjah Mada dengan mengambil jurusan Teknik Kimia, Universitas Islam Madinah.
  • Almamater: Universitas Islam Madinah
  • Dikenal karena: Salah satu pengisi resmi pengajian berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi

Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc., MA. adalah seorang da'i dan mubaligh di Indonesia yang menjadi penceramah tetap di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Dia juga ialah salah satu staf pengajar di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember. Disamping itu ia juga aktif menjadi narasumber di Radio Rodja dan aktif mengisi beberapa pengajian akbar di Indonesia.


Kehidupan dan pendidikan

Firanda Andirja atau yang lebih dikenal dengan nama Firanda Andirja dengan berjulukan kuniyah Abu Romli Jamali lahir di Surabaya, 28 Oktober 1979. Masa kecil, Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengan Atas ia habiskan di Sorong, Papua, kemudian ia melanjutkan ke Universitas Gadjah Mada mengambil jurusan Teknik. Di UGM ia hanya berguru dua semester saja. Pada masa-masa selanjutnya, ia menempuh studi sampai agenda S3 di Universitas Islam Madinah. Menamatkan kuliah S2-nya dengan tesis أَجْوِبَةُ شَيْخِ الإِسْلاَمِ ابْنِ تَيْمِيَّةَ رحمه الله عَنِ الشُّبْهَاتِ التَّفْصِيْلِيَّةِ لِلْمُعَطِّلَةِ فِي الصِّفَاتِ الذَّاتِيَّةِ (Jawaban Ibnu Taimiyyah terhadap syubhat-syubhat terang yang berkaitan dengan sifat-sifat Yang Mahakuasa dzatiyah yang dilontarkan oleh para penolak sifat).

Pada bulan September 2016, menuntaskan agenda doktoralnya dengan judul disertasi نقض استدلالات دعاة التعددية الدينية بالنصوص الشرعية (Membantah da'i-da'i pluralisme yang berdalil dengan Al Q'uran dan As Sunnah) dengan predikat Mumtaz ‘Ala Darajah Syaraf Al Ula atau Summa cum laude. Ia dikenal memiliki seorang istri berjulukan Rosmala Dewi Arifudin atau Ummu Abdil Muhsin. Dari hasil pernikahannya, ia menerima 5 orang anak, putra dan putri.


Aktivitas

Ustadz Firanda aktif di banyak sekali acara dakwah di Arab Saudi, di antaranya ia dipercaya untuk mengisi pengajian rutin berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah. Tidak semua orang diizinkan pemerintah setempat untuk menjadi pengisi kajian di sana.

Di Masjid Nabawi, Ustadz Firanda mengajar jamaah haji asal Indonesia. Setiap harinya ketika isu terkini haji, Ustadz Firanda memberikan ceramah agama berbahasa Indonesia di dalam Masjid Nabawi, tepatnya erat pintu 19. Para Jamaa'ah Haji asal Indonesia dari tahun ke tahun sangat antusias dengan pengajian ba'da magrib di Mesjid Nabawi.

Dia juga beberapa kali bertandang ke tanah air untuk mengisi tabligh akbar. Beliau salah satu pengisi tetap di Radio Rodja secara jarak jauh dari kota Madinah. Dalam beberapa kesempatan dakwahnya di manhaj Salaf, sempatlah ia menulis bantahan-bantahan terhadap polemik dari Quraish Shihab, tokoh-tokoh serupa Ulil Abshar Abdalla, kaum takfiri (orang yang benar-benar sangat gampang mengkafirkan orang lain tanpa pikir panjang). Sampai ketika ini, ia masih terus berdakwah dan mengadakan daurah ke seluruh Nusantara.


Hubungan dengan Syaikh Abdurrazaq

Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al-Abbad ialah salah satu ulama kenamaan di Arab Saudi. Syaikh Abdur Razaq juga merupakan dosen dari Ustadz Firanda di Universitas Islam Madinah. Lewat Ustadz Firanda lah, Syaikh Abdur Razaq beberapa kali bertandang ke Indonesia untuk memberikan tausiyah. Lewat ia juga, Syaikh Abdur Razaq bersedia menjadi pengisi rutin di Radio Rodja dengan bahasa Arab, dan diterjemahkan oleh Ustadz Firanda sendiri. Syaikh Abdur Razaq pun kerap meluncurkan kebanggaan kepada Ustadz Firanda Andirja. Ketika tabligh akbar di Masjid Istiqlal, Syaikh Abdur Razaq menuturkan, "Saya sangat berterima kasih kepada Syaikh Firanda, alasannya ialah agenda ini terlaksana, di antaranya atas perjuangan dia. Selain itu, ia juga sering menerjemahkan ceramah-ceramah saya yang lainnya baik kajian yang disiarkan Radio Rodja maupun lainnya, mohon kalimat ini diterjemahkan alasannya ialah sangat penting"


Fitnah atau Tuduhan Sesat

Ustadz Firanda Andirja sangat dibenci oleh kalangan Syi'ah alasannya ialah kerap membongkar kebusukan-kebusukan yang terdapat pada fatwa mereka. Selain Syi'ah, kelompok Khawarij yang sesat juga dibantah dengan tegas oleh Ustadz Firanda. Semua tuduhan sesat yang oleh kalangan pembenci Ustadz sunnah ialah tidak benar.

Da'i Ahlus Sunnah selalu menjadi sasaran fitnah dari kalangan Ahlul Bid'ah. Kedengkian dan kedustaan selalu menjadi barang dagangannya untuk menjatuhkan orang-orang yang membawa kebenaran. Sejarah telah mencatat banyak tokoh pendekar Nasional Indonesia yang kerap dituduh Wahabi, ibarat contohnya Imam Bonjol, KH Agus Salim, KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), Syaikh Ahmad Hassan (Persis), Syaikh Ahmad Surkati (Al Irsyad), Buya Hamka, dan Muhammad Natsir (Masyumi).


Karya tulis
  • Ajwibah Syaikhul Islam Ibni Taimiyyah rahimahullah 'an Asy Syubuhat At Tafshiliyyah lil Mu'athilah fis Shifat Adz Dzatiyyah (bahasa Arab), tesis S2 di Universitas Islam Madinah
  • Naqdhu Istidlalati Du'atit Ta'aduddiyyah Ad Diiniyah bin Nushush Asy Syar'iyyah (bahasa Arab) disertasi S3 di Universitas Islam Madinah
  • Berjihad Melawan Riya dan Ujub, penerbit Nashirus Sunnah
  • Kiat-Kiat Membahagiakan Istri Menjadi Suami Idaman, penerbit Nashirus Sunnah
  • Pesona Bidadari, penerbit Nashirus Sunnah
  • Ajaran Mahdzab Imam Asy-Syafi'i yang Ditinggalkan, penerbit Nashirus Sunnah
  • Banyolan Syi’ah Imamiyah, 33 Koleksi Lelucon Ulama Syi’ah, penerbit Nashirus Sunnah
  • Dari Madinah Ke Radio Rodja, penerbit Nashirus Sunnah
  • Ketinggian Yang Mahakuasa Atas Makhluk-Nya, penerbit Nashirus Sunnah
  • Mukjizat Poligami, penerbit Nashirus Sunnah

Sumber:

No comments:

Post a Comment