Yusuf Mansur diketahui sewaktu kecil merupakan anak yang cerdas, orang tuanya ingin semoga Yusuf Mansur mampu menjadi anak yang bertakwa dan paham akan agama yang membuat mereka kemudian menyekolahkannya di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima yang berada di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Disini semenjak kelas empat, Yusuf Mansur kecil sering naik ke mimbar untuk berpidato pada jadwal sekolah yang diadakan setiap menjelang Ramadhan.
Tamat dari Madrasah Ibtidaiyah, Yusuf Mansur kemudian masuk di Madrasah Tsanawiyah Chairiyah Mansuriyah. Sekolah ini dikelola oleh keluarga Yusuf Mansur. Disekolah ini, ia merupakan murid termuda dan juga berhasil tamat di usia 14 tahun di tahun 1989 dan juga sukses menjadi siswa terbaik di sekolah tersebut.
Dari Madrasah Tsanawiyah, Yusuf Mansur kemudian masuk di Madrasah Aliyah negeri 1 Grogol. Lulus sekola, ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan masuk di perguruan tinggi tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah dengan mengambil konsentrasi Syariah di fakultas Hukum pada tahun 1992.
![Sejarah Biografi : Biografi Ustadz Yusuf Mansur - Menemukan Hidayah Di Dalam Penjara Nama Ustadz Yusuf Mansur mungkin sudah tidak abnormal lagi ditelinga pembaca Sejarah Biografi : Biografi Ustadz Yusuf Mansur - Menemukan Hidayah Di Dalam Penjara](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDpA3ZGsLPbzqcg66E_CPT2y8v7rENpxd7oT_eL3X9gzcbhzL2gcwfPvdGSWw1EBW9ctHOnB5Piln2L9dCjiM__69cDU90tbqsdg_yVWaC0-PteLLPza85DABFl7h48lN7MSpgygY8e94/s320/yusuf+mansyur+ceramah.jpg)
Karena kebiasaannya tersebut akibatnya ia kemudian berhenti kuliah. Tahun 1996, Yusuf Mansur mencoba terjun ke dunia bisnis informatika, namun kurangnya pengalaman dalam berbisnis membuat ia Yusuf mansur ketika itu terjerat banyak hutang. Tak sanggup membayar, ia kemudian akibatnya masuk penjara selama dua bulan.
Setelah bebas, Yusuf Mansur kemudian memulai untuk berbisnis lagi namun usahanya kembali mengalami kegagalan dan akibatnya ia kembali mengalami kebangkrutan dan memiliki hutang yang banyak. Dan akibatnya ia kembali masuk penjara tahun 1998.
Di penjara tersebut kemudian menjadi titik balik kehidupan Yusuf Mansur sebagaimana yang biasa a ceritakan ketika berceramah. Dipenjara ia mencicipi kelaparan dan tidak menerima jatah makanan hanya ada sepotong roti untuk mengganjal rasa laparnya. Roti tersebut kemudian ia ambil dan pada ketika bersamaan, ia juga melihat beberapa ekor semut sedang mencari makanan.
...Entah apa yang saya pikirkan ketika itu. Yang pasti, saya membagi roti itu menjadi dua bagian, untuk semut-semut dan untuk saya sendiri sambil berharap mereka akan mendoakan saya semoga segera menerima makanan. Ajaib! Lima menit setelah itu saya dapat nasi bungkus Padang - Yusuf Mansur.Peristiwa tersebut menyadarkannya bahwa betapa pentingnya untuk bersedekah. Keluar dari penjara ia kemudian mencoba untuk berubah dan mencoba bersahabat dengan agama sembari merintis usaha kecil-kecilan. Dengan meminjam modal dari kerabatnya senilai 20 ribu rupiah Yusuf Mansur mulai untuk berjualan es plastik di terminal.
Disertai dengan kesabaran dan keikhlasan serta rajin berinfak membuat usahanya sedikit demi sedikit maju. Mulai dari berjualan es di termos, sampai ia kemudian mempunyai gerobak dan kemudian karyawan untuk menjual es. Perlahan-lahan hidupnya kemudian membaik.
Yusuf Mansur sempat bekerja di sebuah LSM berkat derma seorang polisi. Di LSM inilah kemudian Yusuf Mansur menuliskan kisah-kisahnya selama dipenjara dalam sebuah buku yang berjudul "Wisata Hati Mencari Yang Mahakuasa Yang Hilang".
Buku yang ia tulis kemudian mendapat sambutan yang luar biasa di masyarakat. Hal inilah yang membuat ia banyak mendapat usul untuk berceramah dan dalam ceramahnya, ia sering menekankan kepada para jamaahnya pentingnya berinfak dan manfaatnya yang luar biasa.
Tahun 2000, Ustad Yusuf Mansur menikah dengan Siti Maemunah dan dari penikahannya tersebut sampai ketika ini ia dikaruniai lima orang anak. Namanya makin dikenal sabagai seorang Ustadz ketika ia mulai meluncurkan sebuah kaset rekaman berisi ceramahnya yang berjudul Kun Faya Kuun, The Power Of Giving. Dan semakin meroket takkala ia membuat film berjudul 'Kun Faya Kuun' pada tahun 2008 sebagai adegan dari roadshow ceramahnya.
Saat ini Ustadz Yusuf Mansur menjadi pimpinan dari Pondok Pesantren Darul Quraan dan pengajian Wisata Hati. Ia juga membuat jadwal pembibitan penghafal quran dan laboratorium sedekah. Ustadz Yusuf Mansur bahkan merintis Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika bersama dua orang temannya dan ia kemudian mulai kuliah lagi di Universitas Trisakti dengan mengambil jurusan ekonomi makro syariah dan merintis banyak sekali macam usaha.
Semoga artikel ini dapat menjadi rujukan dan bermanfaat para pembaca biografiku.com sekalian. Salam sukses.
No comments:
Post a Comment